Wilayah Kesesuaian Tanaman Padi di Kabupaten Kutai Barat
Abstrak. Tanaman
padi merupakan tanaman yang dijadikan sebagai sumber bahan pangan pokok di
Indonesia sehingga hampir seluruh wilayah di Indonesia membutuhkan wilayah yang
dapat ditanami tanaman padi, salah satunya di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur. Kabupaten Kutai Barat memiliki beberapa bagian wilayah yang cocok untuk
ditanami tanaman padi berdasarkan kemiringan lereng menurut datar hingga
berombak menurut klasifikasi Van Zuidam, tekstur tanah berdasarkan halus dan
kasar dari tanah tersebut melihat kandungannya (lempung, liat, dan pasir),
penggunaan tanah yang yang belum terbangun, dan keberadaan sungai dari wilayah
yang berpotensi sebagai lahan tanam padi. Sehingga dari syarat-syarat tersebut
terdapat wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi di Kabupaten Kutai Barat dimana
hampir di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Kutai Barat memiliki wilayah sesuai
untuk ditanami tanaman padi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan luas
wilayah Kabupaten Kutai Barat sendiri.
Kata
Kunci: Kemiringan lereng, Tekstur tanah, sungai, Tekstur tanah, padi,
syarat tumbuh.
1. Pendahuluan
Tentang gambaran umum Kabupaten Kutai Barat beserta tujuan
penulisan, rumusan dan batasan masalah dari penulisan
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Kutai Barat merupakan
Kabupaten dengan luas wilayah 20.315,59 km2 yakni berdasarkan Paragraf
7 Penjelasan Umum UU no.2/2013 yang berada di Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai
Barat memiliki lokasi relatif yakni kabupaten Kutai Barat berbatasan langsung
dengan Kalimantan Utara di bagian utaranya, memiliki batas dengan kabupaten
Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas kabupaten Kutai Kartanegara di
bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah di bagian
barat. Kabupaten Kutai Barat di dominasi oleh hutan rimba dengan ketinggian
wilayah mayoritas tidak terlalu tinggi serta kemiringan lereng yang relatif
datar hingga bergelombang. Beberapa waktu lalu yakni pada Maret 2016 kabupaten
Kutai Barat mengalami gagal panen sebesar 950 hektar terendam di 7 kecamatan
sehingga terdapat gagal panen sebesar 1900 ton padi yang otomatis akan
meningkatkan kebutuhan akan bahan makanan pokok yaitu padi pada waktu-waktu
yang akan datang. Kabupaten Kutai Barat juga mengalami pertumbuhan penduduk
sebesar 2.06% setiap tahunnya dari jumlah penduduk sebesar 164.914 jiwa pada
tahun 2006 sehingga atas data ini pula kabupaten Kutai Barat di provinsi
Kalimantan timur secara otomatis akan memerlukan bahan pangan pokok yang lebih
banyak sebagai pengganti dari panen yang gagal dan untuk memenuhi kebutuhan
bahan pangan selanjutnya.
1.2 Tujuan
Dilakukannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi di kabupaten Kutai
Barat, Kalimantan Timur
1.3 Rumusan Masalah
Dimana wilayah yang sesuai untuk
ditanami tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur?
1.4 Batasan Masalah
Kabupaten Kutai
Barat berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara di bagian utaranya, memiliki
batas dengan kabupaten Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas kabupaten
Kutai Kartanegara di bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kalimantan
Tengah di bagian barat.
2 Tinjauan Pustaka
Penulisan jurnal ini dilandasi dengan tinjauan pustaka dari profil
tanaman padi, syarat tumbuh tanaman padi, wilayah penelitian, serta gambaran
umum dari wilayah penelitian.
2.1 Tanaman Padi
Tanaman padi merupakan tanaman
pangan yang benjadi pangan atau bahan makanan pokok di Indonesia sehingga
tanaman padi merupakan tanaman yang oenting di tanam di Indonesia. Selain di
Indonesia, tanaman padi juga dapat di tumbuh di tempat tempat lain seperti di
Vietnam, China, India, dan Filipna. Tanaman padi sendiri termasuk ke dalam
famili Poaceae atau rumput-rumputan. Berikut
nama latin tanaman padi:
Kingdom :
Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi :
Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi :
Mangoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas :
Liliopsida (Berkeping satu)
Sub Kelas :
Commelinidae
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus :
Oryza
Spesies : Oryza sativa L.
Pada dasarnya tanaman padi berasal dari daerah tropis dan
sub tropis yaitu di benua Asia dan benua Afrika Barat tropis dan sub tropis
yang dapat dibuktikan dari sejarah dari 3000 SM di Zhejiang (Cina) sudah
tersapat penanaman tanaman padi dan terdapat penemuan fosil butir padi di
Hastinapur Uttar Indoa sekitar 100 hingga 800 SM. Terdapat beberapa negara
terkemuka penghasil padi yakni di Cina
menghasilkan sebesar 31% produksi padi di dunia, India menghasilkan 20% produksi padi di
dunia, dan Indonesia menghasilkan sebesar 9% produksi padi di dunia.
Morfologi tanaman padi terdapat akar, batang, daun, bunga,
dan buah. Untuk akar memiliki fungsi untuk menyerap zat yang di perlukan oleh
tanaman padi itu sendiri (Aak, 1992), batang terdiri atas bebebrapa ruas, daun
tanaman padi memiliki sisik dan daun telinga, bunga dapat juga di sebut dengan
spikelet, buah tanaman padi bisa disebut sebagai butir atau gabah yang
terbentuk setelah penyerbukan dan pembahan serta terdapat bagian yang dapat
membentuk sekam dan kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Tanaman padi memiliki masa tanam sekitar 3 hingga 4 bulan.
Untuk beberapa wilayah, dalam satu tahun dapat 2 hingga 3 kali panen, ada juga
yang 1 kali panen bergantung pada kebijakan dan pengairan. Jika pengairan
mengandalkan hujan, maka akan hanya dapat 1 kali panen, namun jika pengairan
mengandalkan aliran air maka dapat 2 hingga 3 kali panen tanaman padi dalam 1
tahun.
2.2 Syarat Tumbuh Padi
a.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan suatusalah satu syarat tumbuh
tanaman padi. Tekstur tanah dibagi ke dalam 5 kelas yakni halus, agak halus,
sedang, agak kasar, dan kasar (Foth, 1004). Untuk syarat tumbuh tanaman padi
sendiri, tekstur tanah yang baik adalah yang halus hingga sedang dimana tekstur
tanah ini memiliki liat hingga di atas 35% dan porositas tinggi yakni sebesar
60% sehingga tanah tersebut dapat menyimpan air yang cukup untuk tumbuh tanaman
dan sirkulasi udara yang baik dalam tanah. Untuk tekstur tanah yang agak kasar
hingga kasar, tidak memenuhi syarat tumbuh tanaman padi karena tekstur tanahnya
tidak dapat menahan air walau porositas tekstur tanah tersebut cukup baik.
b.
Kemiringan Lereng
Berdasarkan
klasifikasi Van Zuidam terdapat lima klasifikasi kemiringan lereng yakni 0-2%
merupakan lereng yang datar, 2-6% merupakan lereng yang berombak, 5-15%
merupakan lereng yang bergelombang, 15-30% merupakan lereng yang berbukit,
30-60% merupakan lereng yang bergunung. Dari klasifikasi Van Zuidam ini,
topografi yang cocok untuk ditanami tanaman padi adalah topogradi yang datar, berombak, dan bergelombang dimana
jika tanaman padi ditanami di topografi yang berbukit dan bergunung yang dimana
pada logikanya relatif terjal akan memungkinkan terjadinya longsor.
c.
Sungai
Untuk penanaman
tanaman padi diperlukan adanya sumber air untuk pengarian atau irigasi sebagai
syarat tumbuhnya tanaman padi. Sungai sendiri memiliki variabel jarak sungai
terhadap sawah dengan parameter jarak terjauh dari sungai adalah 75 meter
dimana hal ini di adaptasi dari aturan-aturan yang berasal dari Dinas Pekerjaan
Umum.
d.
Penggunaan Tanah
Pembangunan
wilayah untuk tanaman padi di perlukan lahan yang kosong dan belum terbangun.
Pada kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur memiliki penggunaan tanah yang
cukup bervariasi diantaranya adalah bangunan air berupa waduk, lahan terbangun
seperti pemukiman dan wilayah industri,ladang atau tegalan, semak belukar, dan
hutan rimba. Untuk wilayah yang sesuai untuk penanaman tanaman padi yakni di
semak belukar dan hutan rimba.
2.3 Wilayah
Penelitian
Wilayah penelitian beradadi
kabupaten Kutai Barat yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.
2.4 Gambaran Umum
1.
Kondisi Geografis
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten yang terletak secara
relatif di Kalimantan Utara pada bagian utaranya,
memiliki batas dengan kabupaten Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas
kabupaten Kutai Kartanegara di bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan
Kalimantan Tengah di bagian barat.
- Kondisi Topografi
Keadaan topografi di kabupaten Kutai Barat memiliki wilayah seluas
20.315,59 km2 yang di dominasi oleh
lebih dari 50% berupa wilayah dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang
cukup curam dan luas wilayah sebesar 10.35% merupakan wilayah yang datar. Untuk
kemiringan lereng di kabupaten Kutai Barat, 50.16% merupakan lereng yang
memiliki kemiringan sangat curam atau bergunung, 6.11% merpakan lereng yang
curam atau berbukit, 43.73% merupakan lereng yang datar hingga bergelombang.
- Kondisi Fisik
Tanaman padi bukan merupakan tanaman
mayoritas yang ditanami di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur karena
melihat lagi kondisi fisik dimana pada tiga variabel seperti penggunaan tanah
yang mayoritas hutam, variabel sungai yang dapat ditgemukan hampir di semua
wilayah di kabupaten Kutai Barat, dan variabel tekstur tanah yang hampir di
semua wilayah di kabupaten Kutai Barat memenuhi syarat, namun terdapat variabel
kemiringan lereng yang mayoritas relatif curam, sehingga tanaman padi hanya
dapat ditanami di beberapa bagian wilayah di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur.
3 Metodologi
Penelitian
Terdapat penggunaan beberapa metode dalam penelitian ini yakni
metode pengumpulan data (sekunder) dan pengolahan data menggunakan software ArcGIS.
3.1 Pengumpulan Data
Data yang dipergunakan untuk
analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barart, Kalimantan
timur adalah data sekunder yang didapatkan melalui instansi yakni INA Geoportal BAKOSURTANAL terkait
dengan penelitian ini. Data – data yang dipergunakan sebagai berikut.
1. Administrasi Kutai Barat,
Kalimantan Timur
2. Tekstur tanah Kutai Barat,
Kalimantan Timur
3. Kemiringan lereng Kutai Barat,
Kalimantan Timur (membuat dari kontur)
4. Penggunaan tanah Kutai Barat,
Kalimantan Timur
5. Jaringan sungai Kutai Barat,
Kalimantan Timur
Gambar 1.
Alur Pikir
3.2 Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian
analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur dilakukan di perangkat lunak yaitu di aplikasi ArcGIS 10.1 dimana semua data akan diinterpretasi secara visual
untuk menghasilkan informasi database
spasial.
a. Pembuatan Peta Tematik
Dalam penelitian
untuk menganalisis wilayah kesesuaian memerlukan peta temati yang mengacu pada
variabel yang diperlukan, diantaranya adalah:
- Peta tekstur Kutai Barat, Kalimantan Timur
- Peta kemiringan lereng Kutai Barat, Kalimantan Timur
- Peta penggunaan tanah Kutai Barat, Kalimantan Timur
- Peta jaringan sungai Kutai Barat, Kalimantan Timur
b. Klasifikasi Data
Data yang
dipergunakan yang merupakan informasi dari variabel dilakukan klasifikasi yang
mengacu pada parameter yang dibutuhkan. Untuk analisis kesesuaian wilayah
tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dilakukan klasifikasi
data menjadi sesuai dan tidak sesuai dengan parameter sebagai berikut.
- Tekstur
Tanah
Klasifikasi untuk tekstur tanah menggunakan klasifikasi
ulang dari tekstur tanah yang telah di tentukan oleh Foth, 1994 yakni menjadi
halus (halus, agak halus, sedang), dan kasar (agak kasar, kasar). Klasifikasi
sebagai berikut:
·
Halus
·
Kasar
- Kemiringan Lereng
Dalam analisis
wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
menggunakan klasifikasi Van Zuidam yang diklasifikasikan ulang menurut
kebutuhannya sebagai berikut:
·
≤
0 - 15%
·
> 15%
- Sungai
Data sungai
memiliki klasifikasi berdasarkan parameter jarak dari sungai yakni sebagai
berikut:
·
≤
75 meter dari sungai terhadap sawah
·
> 75 meter dari sungai terhadap sawah
- Penggunaan Tanah
Klasifikasi
penggunaan tanah untuk wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai
Barat, Kalimantan Timur adalah berdasarkan wilayah terbangun dan wilayah bukan
terbangun, seperti berikut:
·
Wilayah terbangun
- perumahan atau
industri
- ladang
- waduk
·
Wilayah non-terbangun
- hutan rimba
- semak belukar
3.3 Metode Analisis
Dalam analisis wilayah kesesuaian
tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang menggunakan data
sekunder dilakukan metode analisis overlay
dan buffer. Berikut matriks
kesesuaian dari analisis data:
Tabel 1. Matriks Kesesuaian
Sesuai
|
Tidak
Sesuai
|
|
Tekstur
Tanah
|
Halus
|
Kasar
|
Kemiringan
Lereng
|
≤15%
|
>15%
|
Jaringan
Sungai
|
≤
75 meter
|
>
75 meter
|
Penggunaan
Tanah
|
Selain
lahan terbangun
|
Lahan
Terbangun
|
3.3.1
Query
Sesuai : T1 + K1 + Buff + Hutan rimba
T1 + K1 + Buff + Belukar
Tekstur tanah halus +
kemiringan lereng ≤15% + jaringan sungai + sungai ≤ 75 meter + penggunaan tanah
hutan rimba atau belukar
Tidak
Sesuai : Sisanya
3.4 Analisis Data
Gambar 2. Modelling GIS
Analisis yang dilakukan adalah
analisis overlay dimana sebelum diperlakukan analisis overlay dilakukan
terlebih dahulu penggabungan antara 3 variabel yakni variabel tekstur tanah,
kemiringan lereng, dan buffer sungai
sebesar 75 meter dan kemudian didapatkan shapefile
overlay berupa Data 1. Dari Data 1 digabungkan dengan perlakuan intersect dengan data penggunaan tanah
yang kemudian didapatkan Data 2. Selanjutnya didapatkan data berupa gabungan
dari keseluruhan variabel. Kemudian lakukan query
untuk memasukkan rumus tertentu dan mendapatkan wilayah kesesuaian tanaman padi
di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
4 Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam software ArcGIS 10.1 mengenai wilayah
kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur didapatkan
sebagian kecil wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi. Wilayah-wilayah
yang sesuai diantaranya adalah di sebagian kecamatan Bongan, Dilangputi,
Muarapahu, Muaralawa, Longiram. Kemudian di beberapa kecamatan mendapatkan
wilayah yang cukup luas sebagai wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi yakni
di kecamatan Damai dan Barongtongkok.
Gambar 3. Peta Wilayah Kesesuaian Tanaman
Padi di Kabupaten Kutai Barat
5 Kesimpulan
Setelah menggunakan analisis overlay dan buffer mengenai wilayah
kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur didapatkan
wilayah yang sesuai dimana hampir semua kecamatan di kabupaten Kutai Barat
memiliki wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi dengan luas wilayah
kesesuaian 2.539,45 km2 dari total luas wilayah kabupaten Kutai
Barat 20.315,59 km2, diantaranya berada di kecamatan Bongan,
Dilangputi, Muarapahu, Muaralawa, Longiram, Damai, dan Barongtongkok. Wilayah
yang tidak sesuai diantaranya di kecamatan Tanjungisim dan Penyinggahan.
Referensi
1.
Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan – Kementrian Pertanian
2. STANDAR
PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN SALURAN KP – 03 R E P U B L I K
I N D O N E S I A DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (di akses pada 16 Mei 2016)
3. INA
Geoportal (di akses pada 2 Mei 2016
4. digilib.unila.ac.id/827/9/BAB%20II.pdf
(di akses pada 2 Mei 2016)
5. Kabupaten
Kutai Barat, http://www.sendawar.com
(di akses pada 29 Mei 2016)
6. Klasifikasi
dan Morfologi Tanaman Padi, http://www.petanihebat.com (di akses pada 29 Mei
2016)
7. Morfologi dan
Sifat Fisik, http://www.faperta.unand.ac.id
(di akses pada 29 Mei 2016)
8. http://www.mahkamah
konstitusi.go.ig/public/content/persidangan/resume/resume_perkara_1342_resume139-puu-2014.pdf
(di akses pada 29 Mei 2016)
9. http://www.plantamor.com/index.php?plant=926
(di akses pada 29 Mei 2016)
Lampiran