Rabu, 24 Agustus 2016

Wilayah Kesesuaian Tanaman Padi di Kabupaten Kutai Barat
Deyana Lutfita Kanos

Departemen Geografi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Indonesia

Abstrak. Tanaman padi merupakan tanaman yang dijadikan sebagai sumber bahan pangan pokok di Indonesia sehingga hampir seluruh wilayah di Indonesia membutuhkan wilayah yang dapat ditanami tanaman padi, salah satunya di Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Barat memiliki beberapa bagian wilayah yang cocok untuk ditanami tanaman padi berdasarkan kemiringan lereng menurut datar hingga berombak menurut klasifikasi Van Zuidam, tekstur tanah berdasarkan halus dan kasar dari tanah tersebut melihat kandungannya (lempung, liat, dan pasir), penggunaan tanah yang yang belum terbangun, dan keberadaan sungai dari wilayah yang berpotensi sebagai lahan tanam padi. Sehingga dari syarat-syarat tersebut terdapat wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi di Kabupaten Kutai Barat dimana hampir di setiap kecamatan yang ada di kabupaten Kutai Barat memiliki wilayah sesuai untuk ditanami tanaman padi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Kutai Barat sendiri.
Kata Kunci: Kemiringan lereng, Tekstur tanah, sungai, Tekstur tanah, padi, syarat tumbuh.

1.     Pendahuluan
Tentang gambaran umum Kabupaten Kutai Barat beserta tujuan penulisan, rumusan dan batasan masalah dari penulisan

1.1   Latar Belakang

Kabupaten Kutai Barat merupakan Kabupaten dengan luas wilayah 20.315,59 km2  yakni berdasarkan Paragraf 7 Penjelasan Umum UU no.2/2013 yang berada di Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Barat memiliki lokasi relatif yakni kabupaten Kutai Barat berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara di bagian utaranya, memiliki batas dengan kabupaten Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas kabupaten Kutai Kartanegara di bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah di bagian barat. Kabupaten Kutai Barat di dominasi oleh hutan rimba dengan ketinggian wilayah mayoritas tidak terlalu tinggi serta kemiringan lereng yang relatif datar hingga bergelombang. Beberapa waktu lalu yakni pada Maret 2016 kabupaten Kutai Barat mengalami gagal panen sebesar 950 hektar terendam di 7 kecamatan sehingga terdapat gagal panen sebesar 1900 ton padi yang otomatis akan meningkatkan kebutuhan akan bahan makanan pokok yaitu padi pada waktu-waktu yang akan datang. Kabupaten Kutai Barat juga mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 2.06% setiap tahunnya dari jumlah penduduk sebesar 164.914 jiwa pada tahun 2006 sehingga atas data ini pula kabupaten Kutai Barat di provinsi Kalimantan timur secara otomatis akan memerlukan bahan pangan pokok yang lebih banyak sebagai pengganti dari panen yang gagal dan untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan selanjutnya.

1.2   Tujuan

Dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur

1.3   Rumusan Masalah

Dimana wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur?

  

1.4   Batasan Masalah

Kabupaten Kutai Barat berbatasan langsung dengan Kalimantan Utara di bagian utaranya, memiliki batas dengan kabupaten Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas kabupaten Kutai Kartanegara di bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah di bagian barat.
2   Tinjauan Pustaka
Penulisan jurnal ini dilandasi dengan tinjauan pustaka dari profil tanaman padi, syarat tumbuh tanaman padi, wilayah penelitian, serta gambaran umum dari wilayah penelitian.

2.1 Tanaman Padi

Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang benjadi pangan atau bahan makanan pokok di Indonesia sehingga tanaman padi merupakan tanaman yang oenting di tanam di Indonesia. Selain di Indonesia, tanaman padi juga dapat di tumbuh di tempat tempat lain seperti di Vietnam, China, India, dan Filipna. Tanaman padi sendiri termasuk ke dalam famili Poaceae atau rumput-rumputan. Berikut nama latin tanaman padi:
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Mangoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Liliopsida (Berkeping satu)
Sub Kelas        : Commelinidae
Ordo                : Poales
Famili              : Poaceae (Suku rumput-rumputan)
Genus              : Oryza
Spesies            : Oryza sativa L.

Pada dasarnya tanaman padi berasal dari daerah tropis dan sub tropis yaitu di benua Asia dan benua Afrika Barat tropis dan sub tropis yang dapat dibuktikan dari sejarah dari 3000 SM di Zhejiang (Cina) sudah tersapat penanaman tanaman padi dan terdapat penemuan fosil butir padi di Hastinapur Uttar Indoa sekitar 100 hingga 800 SM. Terdapat beberapa negara terkemuka penghasil padi yakni  di Cina menghasilkan sebesar 31% produksi padi di dunia,  India menghasilkan 20% produksi padi di dunia, dan Indonesia menghasilkan sebesar 9% produksi padi di dunia.
Morfologi tanaman padi terdapat akar, batang, daun, bunga, dan buah. Untuk akar memiliki fungsi untuk menyerap zat yang di perlukan oleh tanaman padi itu sendiri (Aak, 1992), batang terdiri atas bebebrapa ruas, daun tanaman padi memiliki sisik dan daun telinga, bunga dapat juga di sebut dengan spikelet, buah tanaman padi bisa disebut sebagai butir atau gabah yang terbentuk setelah penyerbukan dan pembahan serta terdapat bagian yang dapat membentuk sekam dan kulit gabah (Departemen Pertanian, 1983).
Tanaman padi memiliki masa tanam sekitar 3 hingga 4 bulan. Untuk beberapa wilayah, dalam satu tahun dapat 2 hingga 3 kali panen, ada juga yang 1 kali panen bergantung pada kebijakan dan pengairan. Jika pengairan mengandalkan hujan, maka akan hanya dapat 1 kali panen, namun jika pengairan mengandalkan aliran air maka dapat 2 hingga 3 kali panen tanaman padi dalam 1 tahun.

2.2   Syarat Tumbuh Padi

a.      Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan suatusalah satu syarat tumbuh tanaman padi. Tekstur tanah dibagi ke dalam 5 kelas yakni halus, agak halus, sedang, agak kasar, dan kasar (Foth, 1004). Untuk syarat tumbuh tanaman padi sendiri, tekstur tanah yang baik adalah yang halus hingga sedang dimana tekstur tanah ini memiliki liat hingga di atas 35% dan porositas tinggi yakni sebesar 60% sehingga tanah tersebut dapat menyimpan air yang cukup untuk tumbuh tanaman dan sirkulasi udara yang baik dalam tanah. Untuk tekstur tanah yang agak kasar hingga kasar, tidak memenuhi syarat tumbuh tanaman padi karena tekstur tanahnya tidak dapat menahan air walau porositas tekstur tanah tersebut cukup baik.

b.      Kemiringan Lereng
Berdasarkan klasifikasi Van Zuidam terdapat lima klasifikasi kemiringan lereng yakni 0-2% merupakan lereng yang datar, 2-6% merupakan lereng yang berombak, 5-15% merupakan lereng yang bergelombang, 15-30% merupakan lereng yang berbukit, 30-60% merupakan lereng yang bergunung. Dari klasifikasi Van Zuidam ini, topografi yang cocok untuk ditanami tanaman padi adalah topogradi  yang datar, berombak, dan bergelombang dimana jika tanaman padi ditanami di topografi yang berbukit dan bergunung yang dimana pada logikanya relatif terjal akan memungkinkan terjadinya longsor.

c.      Sungai
Untuk penanaman tanaman padi diperlukan adanya sumber air untuk pengarian atau irigasi sebagai syarat tumbuhnya tanaman padi. Sungai sendiri memiliki variabel jarak sungai terhadap sawah dengan parameter jarak terjauh dari sungai adalah 75 meter dimana hal ini di adaptasi dari aturan-aturan yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum.

d.      Penggunaan Tanah
Pembangunan wilayah untuk tanaman padi di perlukan lahan yang kosong dan belum terbangun. Pada kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur memiliki penggunaan tanah yang cukup bervariasi diantaranya adalah bangunan air berupa waduk, lahan terbangun seperti pemukiman dan wilayah industri,ladang atau tegalan, semak belukar, dan hutan rimba. Untuk wilayah yang sesuai untuk penanaman tanaman padi yakni di semak belukar dan hutan rimba.
2.3   Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian beradadi kabupaten Kutai Barat yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.


2.4   Gambaran Umum


1.      Kondisi Geografis
Kabupaten Kutai Barat merupakan kabupaten yang terletak secara relatif di Kalimantan Utara pada bagian utaranya, memiliki batas dengan kabupaten Kutai Timur di bagian timur, memiliki batas kabupaten Kutai Kartanegara di bagian selatan, dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Tengah di bagian barat.

  1. Kondisi Topografi
Keadaan topografi di kabupaten Kutai Barat memiliki wilayah seluas 20.315,59 km2 yang di dominasi oleh lebih dari 50% berupa wilayah dataran tinggi dengan kemiringan lereng yang cukup curam dan luas wilayah sebesar 10.35% merupakan wilayah yang datar. Untuk kemiringan lereng di kabupaten Kutai Barat, 50.16% merupakan lereng yang memiliki kemiringan sangat curam atau bergunung, 6.11% merpakan lereng yang curam atau berbukit, 43.73% merupakan lereng yang datar hingga bergelombang.

  1. Kondisi Fisik
Tanaman padi bukan merupakan tanaman mayoritas yang ditanami di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur karena melihat lagi kondisi fisik dimana pada tiga variabel seperti penggunaan tanah yang mayoritas hutam, variabel sungai yang dapat ditgemukan hampir di semua wilayah di kabupaten Kutai Barat, dan variabel tekstur tanah yang hampir di semua wilayah di kabupaten Kutai Barat memenuhi syarat, namun terdapat variabel kemiringan lereng yang mayoritas relatif curam, sehingga tanaman padi hanya dapat ditanami di beberapa bagian wilayah di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

3       Metodologi Penelitian
Terdapat penggunaan beberapa metode dalam penelitian ini yakni metode pengumpulan data (sekunder) dan pengolahan data menggunakan software ArcGIS.

3.1 Pengumpulan Data

Data yang dipergunakan untuk analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barart, Kalimantan timur adalah data sekunder yang didapatkan melalui instansi  yakni INA Geoportal BAKOSURTANAL terkait dengan penelitian ini. Data – data yang dipergunakan sebagai berikut.

1. Administrasi Kutai Barat, Kalimantan Timur

2. Tekstur tanah Kutai Barat, Kalimantan Timur

3. Kemiringan lereng Kutai Barat, Kalimantan Timur (membuat dari kontur)

4. Penggunaan tanah Kutai Barat, Kalimantan Timur

5. Jaringan sungai Kutai Barat, Kalimantan Timur

Gambar 1. Alur Pikir


3.2   Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dilakukan di perangkat lunak yaitu di aplikasi ArcGIS 10.1 dimana semua data akan diinterpretasi secara visual untuk menghasilkan informasi database spasial.

a.      Pembuatan Peta Tematik

Dalam penelitian untuk menganalisis wilayah kesesuaian memerlukan peta temati yang mengacu pada variabel yang diperlukan, diantaranya adalah:
  1. Peta tekstur Kutai Barat, Kalimantan Timur
  2. Peta kemiringan lereng Kutai Barat, Kalimantan Timur
  3. Peta penggunaan tanah Kutai Barat, Kalimantan Timur
  4. Peta jaringan sungai Kutai Barat, Kalimantan Timur

b.      Klasifikasi Data

Data yang dipergunakan yang merupakan informasi dari variabel dilakukan klasifikasi yang mengacu pada parameter yang dibutuhkan. Untuk analisis kesesuaian wilayah tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dilakukan klasifikasi data menjadi sesuai dan tidak sesuai dengan parameter sebagai berikut.
  1. Tekstur Tanah
Klasifikasi untuk tekstur tanah menggunakan klasifikasi ulang dari tekstur tanah yang telah di tentukan oleh Foth, 1994 yakni menjadi halus (halus, agak halus, sedang), dan kasar (agak kasar, kasar). Klasifikasi sebagai berikut:
·         Halus
·        Kasar

  1. Kemiringan Lereng
Dalam analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur menggunakan klasifikasi Van Zuidam yang diklasifikasikan ulang menurut kebutuhannya sebagai berikut:
·        ≤ 0 - 15%
·        > 15%

  1. Sungai
Data sungai memiliki klasifikasi berdasarkan parameter jarak dari sungai yakni sebagai berikut:
·        ≤ 75 meter dari sungai terhadap sawah
·        > 75 meter dari sungai terhadap sawah

  1. Penggunaan Tanah
Klasifikasi penggunaan tanah untuk wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur adalah berdasarkan wilayah terbangun dan wilayah bukan terbangun, seperti berikut:
·        Wilayah terbangun
- perumahan atau industri
- ladang
- waduk
·        Wilayah non-terbangun
- hutan rimba
- semak belukar


3.3   Metode Analisis

Dalam analisis wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur yang menggunakan data sekunder dilakukan metode analisis overlay dan buffer. Berikut matriks kesesuaian dari analisis data:
Tabel 1. Matriks Kesesuaian

Sesuai
Tidak Sesuai
Tekstur Tanah
Halus
Kasar
Kemiringan Lereng
≤15%
>15%
Jaringan Sungai
≤ 75 meter
> 75 meter
Penggunaan Tanah
Selain lahan terbangun
Lahan Terbangun


3.3.1         Query

Sesuai                   : T1 + K1 + Buff + Hutan rimba
                                T1 + K1 + Buff + Belukar
Tekstur tanah halus + kemiringan lereng ≤15% + jaringan sungai + sungai ≤ 75 meter + penggunaan tanah hutan rimba atau belukar

Tidak Sesuai       : Sisanya

3.4   Analisis Data

Gambar 2. Modelling GIS

Analisis yang dilakukan adalah analisis overlay dimana sebelum diperlakukan analisis overlay dilakukan terlebih dahulu penggabungan antara 3 variabel yakni variabel tekstur tanah, kemiringan lereng, dan buffer sungai sebesar 75 meter dan kemudian didapatkan shapefile overlay berupa Data 1. Dari Data 1 digabungkan dengan perlakuan intersect dengan data penggunaan tanah yang kemudian didapatkan Data 2. Selanjutnya didapatkan data berupa gabungan dari keseluruhan variabel. Kemudian lakukan query untuk memasukkan rumus tertentu dan mendapatkan wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
4   Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam software ArcGIS 10.1 mengenai wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur didapatkan sebagian kecil wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi. Wilayah-wilayah yang sesuai diantaranya adalah di sebagian kecamatan Bongan, Dilangputi, Muarapahu, Muaralawa, Longiram. Kemudian di beberapa kecamatan mendapatkan wilayah yang cukup luas sebagai wilayah yang sesuai ditanami tanaman padi yakni di kecamatan Damai dan Barongtongkok.
Gambar 3. Peta Wilayah Kesesuaian Tanaman Padi di Kabupaten Kutai Barat


5   Kesimpulan
Setelah menggunakan analisis overlay dan buffer mengenai wilayah kesesuaian tanaman padi di kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur didapatkan wilayah yang sesuai dimana hampir semua kecamatan di kabupaten Kutai Barat memiliki wilayah yang sesuai untuk ditanami tanaman padi dengan luas wilayah kesesuaian 2.539,45 km2 dari total luas wilayah kabupaten Kutai Barat 20.315,59 km2, diantaranya berada di kecamatan Bongan, Dilangputi, Muarapahu, Muaralawa, Longiram, Damai, dan Barongtongkok. Wilayah yang tidak sesuai diantaranya di kecamatan Tanjungisim dan Penyinggahan.





Referensi
1.  Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan – Kementrian Pertanian
2.  STANDAR PERENCANAAN IRIGASI KRITERIA PERENCANAAN BAGIAN SALURAN KP – 03 R E P U B L I K I N D O N E S I A DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM (di akses pada 16 Mei 2016)
3.  INA Geoportal (di akses pada 2 Mei 2016
4.  digilib.unila.ac.id/827/9/BAB%20II.pdf (di akses pada 2 Mei 2016)
5.  Kabupaten Kutai Barat, http://www.sendawar.com (di akses pada 29 Mei 2016)
6.  Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi, http://www.petanihebat.com (di akses pada 29 Mei 2016)
7.  Morfologi dan Sifat Fisik, http://www.faperta.unand.ac.id (di akses pada 29 Mei 2016)
8. http://www.mahkamah konstitusi.go.ig/public/content/persidangan/resume/resume_perkara_1342_resume139-puu-2014.pdf (di akses pada 29 Mei 2016)
9. http://www.plantamor.com/index.php?plant=926 (di akses pada 29 Mei 2016)
                                                                                                                                        









































Lampiran